Banyak orangtua yang mengira bahwa selama orangtua kekerasan itu hanya mencakup kekerasan fisik (memukul), kekerasan psikis (membentak) dan kekerasan seksual (melakukan pelecehan seksual). Padahal,
ada satu lagi bentuk kekerasan pada anak yang justru paling sering dilakukan oleh orangtua tanpa mereka sadari, yaitu mengabaikan anak. Mungkin hal ini terlihat sederhana dan tidak terlalu penting, padahal jika dibiarkan terus menerus dapat berdampak buruk pada psikologis anak.
Mengabaikan anak termasuk ke dalam kategori kekerasan non fisik. Seringkali orangtua melakukan hal ini tanpa mereka sadari. Umumnya jenis kekerasan ini paling sering dilakukan oleh orangtua yang memiliki aktivitas sangat padat, atau berada dalam status sosial yang cukup tinggi. Terkadang, sebuah keluarga yang memiliki status sosial cukup tinggi akan memenuhi seluruh kebutuhan anaknya secara materi, namun tidak dengan kebutuhan lainnya. Misalnya saja, ketika anak ingin agar orangtua menemaninya di rumah untuk bermain, orangtua justru memilih untuk menitipkan anaknya di day care (tempat penitipan anak).
Berbagai hal dalam bentuk materi (mainan atau hadiah lainnya) mungkin dapat memuaskan anak sementara waktu. Namun, itu bukanlah hal yang akan benar-benar memuaskan kebutuhan anak. Mendapatkan kasing sayang sebenarnya adalah hak semua anak, tidak peduli seperti apa status sosialnya. Apalagi, ketika anak masih berusia sangat muda dan masih membutuhkan kasih sayang dari orang-orang disekitarnya, terutama dari orangtuanya. Ketika perhatian dan kasih sayang ini tidak di dapatkan oleh anak, maka anak dapat tumbuh menjadi pribadi yang kurang percaya diri. Rasa kurang percaya diri ini, disebabkan antara lain karena anak merasa dirinya tidak cukup berharga hingga orangtua dan orang lain disekitarnya mengabaikannya.
Selain dari kurangnya pemberian kasih sayang orangtua pada anak, pengabaian ini juga bisa terjadi dalam beberapa bentuk, antara lain:
Mengabaikan anak termasuk ke dalam kategori kekerasan non fisik. Seringkali orangtua melakukan hal ini tanpa mereka sadari. Umumnya jenis kekerasan ini paling sering dilakukan oleh orangtua yang memiliki aktivitas sangat padat, atau berada dalam status sosial yang cukup tinggi. Terkadang, sebuah keluarga yang memiliki status sosial cukup tinggi akan memenuhi seluruh kebutuhan anaknya secara materi, namun tidak dengan kebutuhan lainnya. Misalnya saja, ketika anak ingin agar orangtua menemaninya di rumah untuk bermain, orangtua justru memilih untuk menitipkan anaknya di day care (tempat penitipan anak).
Berbagai hal dalam bentuk materi (mainan atau hadiah lainnya) mungkin dapat memuaskan anak sementara waktu. Namun, itu bukanlah hal yang akan benar-benar memuaskan kebutuhan anak. Mendapatkan kasing sayang sebenarnya adalah hak semua anak, tidak peduli seperti apa status sosialnya. Apalagi, ketika anak masih berusia sangat muda dan masih membutuhkan kasih sayang dari orang-orang disekitarnya, terutama dari orangtuanya. Ketika perhatian dan kasih sayang ini tidak di dapatkan oleh anak, maka anak dapat tumbuh menjadi pribadi yang kurang percaya diri. Rasa kurang percaya diri ini, disebabkan antara lain karena anak merasa dirinya tidak cukup berharga hingga orangtua dan orang lain disekitarnya mengabaikannya.
Selain dari kurangnya pemberian kasih sayang orangtua pada anak, pengabaian ini juga bisa terjadi dalam beberapa bentuk, antara lain:
- Mengabaikan anak ketika sakit, dengan tidak segera memberikan pengobatan secara medis walaupun kondisi finansial orangtua memadai.
- Membiarkan anak melakukan segala hal tanpa melakukan pengawasan, meskipun yang dilakukan anak adalah hal yang berbahaya.
- Memberikan kasih sayang yang berbeda pada setiap anak. Misalnya, mengutamakan seorang anak dibandingkan dengan anak lainnya.
- Tidak memperhatikan kualitas pendidikan yang diterima anak (asal memilih sekolah untuk anak, yang penting anak sekolah).
Comments
Post a Comment