Bagi orang Indonesia yang ingin berendam air panas, biasanya akan pergi ke tempat wisata air panas atau menampung air hangat dari pemanas air di bathtub. Hal yang hampir serupa, juga terjadi di Jepang. Mengapa dikatakan 'hampir' serupa? Karena memang terdapat beberapa perbedaan antara kebiasaan masyarakat Jepang dan Indonesia saat berendam di air panas ini. Berikut ini, adalah beberapa perbedaannya:
- Indonesia
Ketika kita ingin berendam di air panas secara alami, maka biasanya kita akan mengunjungi tempat wisata pemandian air panas. Umumnya, tempat wisata ini mengandung kadar belerang yang cukup tinggi sehingga baik untuk kulit, namun cukup berbahaya bagi kesehatan jika terlalu lama berada di lokasi ini. Untuk berendam di dalamnya, pengunjung akan dikenakan tiket masuk dengan
harga yang bervariasi. Tempat wisata ini memiliki luas yang berbeda,
ada yang sangat luas namun ada juga yang tidak terlalu luas. Tempat
wisata ini berada di alam terbuka, sehingga siapapun yang sudah membayar
tiket akan diijinkan masuk ke kolam air panas ini. Namun, karena berada
di lokasi terbuka, maka pengunjung akan bercampur, antara laki-laki dan
perempuan.
Sementara, jika kita ingin berendam sendirian dengan air panas menggunakan bathtub, kita bisa memanfaatkan alat pemanas air atau merebus air sejumlah yang kita butuhkan. Terkadang, ada beberapa orang yang mencampurkan sabun atau cairan yang membuat air menjadi beraroma tertentu. Biasanya, aroma yang digunakan adalah aroma yang dapat merelaksasi tubuh dan pikiran. Setelah kegiatan berendam selesai, maka air pada bathtub akan dibuang dan kemudian bathtub akan dikeringkan agar tetap terlihat bersih. Karena itulah, penggunaan bathtub ini cenderung cukup boros air.
- Jepang
Tempat berendam air panas untuk masyarakat umum di Jepang disebut juga dengan Onsen. Namun, onsen ini berbeda dari pemandian air panas di Indonesia, karena umumnya akan dipisahkan antara onsen untuk laki-laki dan perempuan. Hal ini wajar, karena sebagian besar onsen
mewajibkan pengunjungnya masuk ke dalam kolam pemandian tanpa sehelai
kain pun (telanjang). Namun, pada beberapa onsen yang mencampurkan pengunjung laki dan perempuannya, biasanya akan disediakan pakaian khusus untuk pengunjung sebelum masuk ke dalam kolam.
Bagi masyarakat yang ingin berendam di rumah, maka mereka umumnya akan menggunakan ofuro. Ofuro adalah sebuah bak seperti bathtub (namun ada juga yang berukuran lebih besar dari bathtub), dan digunakan untuk berendam air panas. Bahkan, ada ofuro yang dapat diisi oleh lebih dari 1 orang. Perbedaannya dengan bathtub yaitu, pada bagian bawah ofuro ini terdapat pemanas dan dilengkapi dengan penutup yang akan digunakan untuk menutup ofuro setelah digunakan. Tujuannya, agar kehangan air dalam ofuro akan tetap terjaga. Hal ini disebabkan, karena kebiasaan orang Jepang berendam dalam ofuro secara bergantian, dengan menggunakan air yang sama. Karena itulah, untuk menjaga agar air ofuro tetap bersih, siapapun yang ingin berendam di ofuro harus mandi di bawah pancuran shower terlebih dahulu untuk membersihkan seluruh kotoran yang menempel dari tubuhnya. (Vita)
Bagi masyarakat yang ingin berendam di rumah, maka mereka umumnya akan menggunakan ofuro. Ofuro adalah sebuah bak seperti bathtub (namun ada juga yang berukuran lebih besar dari bathtub), dan digunakan untuk berendam air panas. Bahkan, ada ofuro yang dapat diisi oleh lebih dari 1 orang. Perbedaannya dengan bathtub yaitu, pada bagian bawah ofuro ini terdapat pemanas dan dilengkapi dengan penutup yang akan digunakan untuk menutup ofuro setelah digunakan. Tujuannya, agar kehangan air dalam ofuro akan tetap terjaga. Hal ini disebabkan, karena kebiasaan orang Jepang berendam dalam ofuro secara bergantian, dengan menggunakan air yang sama. Karena itulah, untuk menjaga agar air ofuro tetap bersih, siapapun yang ingin berendam di ofuro harus mandi di bawah pancuran shower terlebih dahulu untuk membersihkan seluruh kotoran yang menempel dari tubuhnya. (Vita)
Comments
Post a Comment