Kesalahan Umum Saat Berkendara (Part 1)

Kamu pasti sering merasa kesal ketika sedang asik mengendarai mobil Mitsubishi Delica kesayangan, tiba-tiba menemukan seseorang mengendarai kendaraannya secara sembarangan. Apalagi, jika gara-gara pengendara nakal seperti ini, kamu sampai harus mengalami sebuah kecalakaan. Meskipun mungkin hanyakecelakaan kecil berupa goresan akibat tertabrak oleh pengendara tersebut, ataupun kecelakaan besar, tetap saja ini adalah hal yang sangat tidak kamu sukai.

Yap, beberapa orang pengendara memang sering kali melakukan kesalahan saat berkendara. Dari mulai kesalahan kecil, hingga kesalahan yang cukup besar. Berikut ini, adalah beberapa kesalahan saat berkendara (Part 1):

  • Menyetir sebelum cukup umur

Untuk dapat memiliki SIM (Surat Izin Mengemudi) salah satu syaratnya adalah memiliki KTP, yang berarti harus berusia 17 tahun terlebih dahulu. Namun kenyataannya, saat ini banyak sekali anak-anak di bawah umur yang sudah mengendarai kendaraan, baik roda dua ataupun roda empat. Asalkan tingginya sudah memenuhi syarat, maka seorang anak dianggap sudah aman untuk mulai belajar mengendarai kendaraan. Padahal, anak yang mengendarai kendaraan diusia dini ini biasanya secara psikologis masih belum mampu untuk menghadapi kondisi jalanan. Mereka cenderung senang menunjukkan kemampuannya atau pamer, yang tentunya akan membuat konsentrasinya dalam berkendara berkurang. Selain itu, mereka juga cenderung belum mampu menguasai diri dan mengambil respon atau keputusan yang tepat saat menemukan hal-hal yang di luar dugaan ketika berkendara.

  • Melanggar aturan lalu lintas

Ini adalah hal yang sangat banyak dilakukan oleh para pengendara. Dari mulai pelanggaran kecil yang tidak berbahaya seperti parkir sembarangan, hingga pelanggaran yang sangat berbahaya seperti melanggar aturan lampu merah. Selain kedua pelanggaran tersebut, ada beberapa pelanggaran lain yang sering dilakukan oleh pengendara, yaitu melawan arus, putar balik bukan pada tempatnya, melewati jalur busway (di Jakarta).

  • Berjalan tidak pada tempatnya

Biasanya, ini dilakukan oleh pengendara roda dua yang berdampak pada terganggunya para pejalan kaki. Kesalahan ini yaitu, kebiasaan melewati jalan trotoar atau jembatan penyebrangan. Baik trotoar maupun jembatan penyebrangan, adalah jaln yang diperuntukkan bagi pejalan kaki. Sayangnya, dengan alasan macet atau terburu-buru, para pengendara motor ini justru malah melewati jalanan ini dan mengganggu aktivitas pejalan kaki yang lewat. Untuk jembatan penyebrangan, biasanya digunakan oleh para pengendara motor ini untuk memutar balik karena putaran balik yang resmi berada cukup jauh. Jembatan yang digunakan adalah jembatan yang tidak berbentuk tangga, agar mudah untuk mengendarai motor naik dan turun jembatan. Padahal, jalan tidak dibuat berbentuk tangga sebenarnya ditujukan untuk memudahkan seseorang yang menggunakan kursi roda agar dapat menyebrang melalui jembtan penyebrangan.
Masih penasaran dengan kesalahan lain yang dilakukan oleh para pengendara? Nantikan di part 2 yah. (Vita)

Comments